
Perbedaan Gaji perawat Indonesia VS Jerman Memiliki keinginan untuk menjadi perawat profesional adalah cita cita mulia. Harapan dapat merawat dan membantu kesembuhan pasien (penderita sakit tertentu) adalah kebahagiaan yang tak ternilai untuk mereka yang telah menjadi perawat profesional. Memiliki semangat untuk menolong sesama dan ikut berempati terhadap rasa sakit pasien adalah beberapa norma dasar sebelum memulai menempuh pendidikan keperawatan.
Baca Juga : Persyaratan Dokumen untuk Ausbildung di Jerman
Untuk menjadi perawat profesional di Indonesia dibutuhkan pembelajaran sesuai jenjang akademik mulai dari D3/S1 kemudian jenjang Profesi Ners yang dapat dilanjutkan ke jenjang magister atau spesialisasi keperawatan (spesialisasI keperawatan bedah, spesialisasi keperawatan anak, dan lain-lain). Durasi pendidikan adalah sekitar 3 tahun (jenjang D3) sampai dengan 5 tahun (hingga jenjang profesi Ners). Bila sudah menyelesaikan jenjang D3 atau profesi Ners, dapat bekerja sebagai perawat di Indonesia.
Saat mulai bekerja setelah lulus pendidikan, umumnya perawat di Indonesia akan menerima gaji setara UMR di Indonesia. Ketentuan gaji UMR akan bervariasi tergantung pada daerah tempat kerja perawat. Kisaran gaji pokok umumnya antara Rp. 4.600.000 sampai dengan Rp. 5.400.000 per bulan. Gaji pokok ini nantinya akan naik mengikuti durasi masa kerja, pengalaman, jabatan yang dipegang, skill kemampuan yang dimiliki dan lain sebagainya. Bila perawat telah mempunyai pengalaman bekerja minimal 3-4 tahun di rumah sakit atau klinik akan mendapatkan gaji pokok dengan kisaran Rp. 6.000.000 sampai dengan Rp. 8.000.000 per bulan. Pendapatan yang bisa didapat selain gaji pokok adalah insentif atau tunjangan (transport, jabatan, lembur, dan lain-lain), besaran insentif atau tunjangan dapat berkisar antara Rp. 2.000.000 sampai dengan Rp. 4.000.000 setiap bulannya tergantung pada kebijakan tempat kerja (rumah sakit atau klinik). Ada satu hal penting yang berhubungan dengan tunjangan khususnya lembur, aturan jam kerja di Indonesia adalah 40 jam per minggu. Bila lebih dari 40 jam per minggu, maka akan dihitung lembur dan mendapatkan uang lembur
Di Jerman, perawat sangat dibutuhkan karena adanya kekurangan tenaga medis akibat populasi yang menua. Oleh karena itu, gaji perawat di Jerman jauh lebih tinggi dibandingkan dengan di Indonesia. Untuk gaji perawat di Jerman (mengutip The TVöD-P – collective agreement for the public service – nursing 2025) adalah sebagai berikut :
· Pflegehilfskräfte (asisten perawat) : €16.10 per jam
· Qualifizierte Pflegehilfskräfte – mindestens einjährige Ausbildung (asisten perawat berkualifikasi dengan pengalaman minimal 1 tahun) : €17.35 per jam
· Pflege fachkräfte (perawat dengan lisensi profesional diakui) : €20.50 per jam
Aturan gaji di atas berlaku sama bagi perawat asing ataupun perawat dari luar Jerman. Sebagai contoh, untuk perawat dari Indonesia dengan ijazah D3/S1/Ners di tahun pertama bekerja di Jerman akan mendapatkan gaji sebesar €17.35 per jam (sekitar €2.776 per bulan – perhitungan 40 jam kerja per minggu). Bila dirupiahkan sekitar Rp 47.000.000 (rate 1 Euro = Rp 17.000). Gaji pokok tersebut belum termasuk beberapa pendapat lain seperti ;
· Tunjangan bila masuk di hari minggu/hari libur (menerima tambahan antara €10 – €15)
· Tunjangan masuk malam (menerima tambahan antara €12 – €16 ; masih ada tambahan makanan atau snack)
· Mayoritas rumah sakit atau klinik di Jerman juga memberikan bonus bulanan berupa voucher untuk belanja. Besarnya antara €100 s/d €200. Voucher belanja ini dapat digunakan untuk belanja kebutuhan sehari hari di supermarket / pusat perbelanjaan.
· Bonus tahunan berupa gaji ke 13 dan gaji ke 14. Umumnya besaran gaji ke 13 adalah 80 s/d 90 persen dari gaji pokok dan dibayar di sekitar bulan Oktober – Desember di setiap tahun. Sementara gaji ke 14 biasanya dibayarkan di bulan April – Juni dengan besaran sekitar 60 s/d 80 persen dari gaji pokok.
· Tiket transportasi atau fasilitas sepeda. Perlu diketahui, di Jerman sangat umum menggunakan sepeda atau transportasi umum
Gaji perawat di Jerman jauh lebih tinggi dibandingkan di Indonesia, dipengaruhi oleh faktor ekonomi, kebutuhan tenaga kerja, serta sistem kesehatan yang lebih maju. Meskipun demikian, biaya hidup di Jerman juga lebih tinggi. Banyak perawat Indonesia yang tertarik bekerja di Jerman karena peluang karir yang lebih baik serta kesejahteraan yang lebih terjamin. Namun, untuk bisa bekerja di Jerman, perawat Indonesia harus memenuhi syarat seperti kemampuan bahasa Jerman minimal level B1 atau level B2 dan sertifikasi yang diakui. Faktor yang mempengaruhi perbedaan gaji sebagai berikut:
- Standar Hidup dan Biaya Hidup
Jerman memiliki biaya hidup yang lebih tinggi dibandingkan Indonesia. Meskipun gaji perawat di Jerman lebih besar, mereka juga harus mengeluarkan biaya untuk sewa rumah, asuransi, dan pajak yang cukup tinggi.
- Permintaan dan Ketersediaan Tenaga Kerja
Di Jerman, kebutuhan akan perawat sangat tinggi, sehingga mereka menawarkan gaji dan fasilitas yang lebih baik untuk menarik tenaga kerja, termasuk dari luar negeri.
- Sistem Kesehatan dan Anggaran Kesehatan
Pemerintah Jerman mengalokasikan anggaran kesehatan yang jauh lebih besar dibandingkan Indonesia. Hal ini memungkinkan rumah sakit dan institusi kesehatan membayar tenaga medis dengan lebih baik.
- Regulasi dan Perlindungan Tenaga Kerja
Perawat di Jerman mendapatkan perlindungan hukum yang lebih baik, seperti batasan jam kerja maksimal, jaminan sosial, serta hak cuti yang jelas. Di Indonesia, meskipun sudah ada regulasi tenaga kerja, dalam praktiknya masih banyak perawat yang menghadapi kondisi kerja yang kurang ideal.
Bagi perawat yang ingin meningkatkan kesejahteraan dan karir, bekerja di luar negeri bisa menjadi pilihan menarik, tetapi juga perlu persiapan yang matang agar dapat beradaptasi dengan sistem kerja dan budaya yang berbeda.Itulah Perbedaan Gaji perawat Indonesia VS Jerman Jadi, kamu tertarik untuk berkarir ke Jerman?

Apa saja tes masuk Studienkolleg?
Studienkolleg adalah program penyetaraan akademik yang wajib diikuti sebelum masuk Universitas di Jerman. Studienkolleg bertujuan agar pelajar asing memiliki level…

Wilayah di Jerman yang Menerapkan Tuition Fee untuk Mahasiswa Internasional
Secara umum, di Jerman, perguruan tinggi negeri tidak mengenakan biaya kuliah (tuition fee) untuk mahasiswa internasional, termasuk yang berasal dari…

Hal-Hal Unik yang Ada di Jerman yang Wajib Diketahui
Jerman adalah salah satu negara di Eropa yang kaya akan budaya, sejarah, dan inovasi. Selain terkenal dengan teknologi canggih dan…

Tips & Trik Lolos Ujian Masuk Studienkolleg di Jerman
Studienkolleg adalah kelas persiapan bagi calon mahasiswa internasional atau bisa disebut dengan kelas 13 di Jerman, dikhususkan untuk yang ingin…

Kursus Bahasa Jerman di Jakarta dan Tangerang
Belajar bahasa Jerman merupakan investasi yang bermanfaat karena bahasa Jerman memiliki peran penting dalam berbagai bidang seperti ilmu pengetahuan, riset, dan…

Minimal Nilai untuk Lulus Ujian ÖSD dan Pembagian Modulnya
Minimal Nilai untuk Lulus Ujian ÖSD dan Pembagian Modulnya: ÖSD (Österreichisches Sprachdiplom Deutsch) adalah Ujian Sertifikasi Bahasa Jerman yang diakui…

Perbedaan Gaji perawat Indonesia VS Jerman
Perbedaan Gaji perawat Indonesia VS Jerman Memiliki keinginan untuk menjadi perawat profesional adalah cita cita mulia. Harapan dapat merawat dan…